LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Sally Jones, seorang perekrut Islamic State (IS) asal yang dikenal sebagai 'Janda Putih', diyakini telah terbunuh di Suriah.
Mantan rocker punk tersebut pergi dari Inggris ke Suriah setelah dia jatuh cinta dengan Junaid Hussain, yang menjadi pejuang IS pada 2013.
Dia dengan cepat menjadi perekrut IS teratas dan merupakan target utama pasukan keamanan.
Sekarang orang dalam mengklaim bahwa Jones telah dilenyapkan oleh serangan pesawat tak berawak AS pada musim panas lalu.
Dia diyakini telah terbunuh di dekat perbatasan Irak dan Suriah saat dia berusaha meloloskan diri dari negara tersebut setelah kekalahan IS di Raqqa semakin nampak.
The Sun mengutip sumber Whitehall yang mengatakan: "Orang-orang Amerika membuat dia berusaha melepaskan diri dari Raqqa. Terus terang, ini bagus. "
CIA diyakini telah mengkonfirmasi kepada pejabat Pemerintah Inggris bahwa wanita berusia 50 tahun itu telah gugur dalam serangan drone Predator.
Berita itu tetap disimpan karena kekhawatiran terhadap anak laki-laki Jones, JoJo, yang mungkin telah terbunuh dalam serangan tersebut.
Dia dijuluki "White Widow" atau "Janda Putih" setelah suaminya Junaid Hussain gugur dalam serangan drone AS di Raqqa pada tahun 2015.
Sebelum menjadi mualaf dan bergabung dengan IS Sally Jones hidup dalam kemapanan di perumahan umum di Chatham, Kent, dan merupakan gitaris utama band punk Krunch di tahun 1990an.
Setelah suaminya Junaid Hussein meninggal, Jones menjadi pemimpin sayap spesialis wanita IS. Dia bertanggung jawab untuk melatih rekrutan wanita Eropa dengan menggunakan senjata dan taktik IS.
Jones masuk dalam daftar bunuh tingkat atas untuk pasukan keamanan Amerika dan Inggris.
Sally Jones diyakini tewas setelah serangan udara pada bulan Juni. (st/express)