KONGO (voa-islam.com) - Sebuah video yang baru-baru ini muncul dibagikan di berbagai saluran Islamic State tampaknya menunjukkan para jihadis di Republik Demokratik Kongo (DRC) menyerukan orang-orang untuk bergabung dengan mereka dalam pertempuran di sana.
Dalam video tersebut, sebuah kelompok yang menamakan dirinya "Madina Tauhid and Muwahidin" atau "Kota Tauhid dan Orang yang Bertauhid (MTM)" menampilkan kelompok tersebut tengah berkumpul di hutan.
Tidak jelas di mana kelompok itu kemungkinan berbasis, bagaimanapun, provinsi Kivu Utara DRC di dekat perbatasan Uganda telah menjadi titik awal perjuangan kelompok Islamis selama 20 tahun terakhir.
Seorang pejuang yang berbahasa Arab kemudian diperlihatkan berbicara ke kamera di mana dia menyerukan mereka yang tinggal "di negeri-negeri kafir untuk bermigrasi ke Dar Al Jihad (bumi jihad), Dar al Qital, dan Dar al Eman [Negeri Iman].
"Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa" ini adalah Dar al Islam "dan bahwa" Saya bersumpah kepada Allah bahwa ini adalah Dar al Islam dari Islamic State di Afrika Tengah.
"Dia mengakhiri pidatonya dengan sekali lagi meminta orang untuk bermigrasi ke DRC dan bergabunglah dengan mereka dan bahwa "di sini kita adalah para Muhajirin dan Ansar di jalan Allah ... saya bersumpah kepada Allah bahwa di sini [kita] berada dalam Jihad."
MTM, seperti yang ditunjukkan dalam video, tampaknya merupakan unit kecil yang berisi setidaknya satu pejuang non-Kongo.
Sedikitnya tiga pejuang anak juga terlihat di video tersebut.
Kelompok itu mengaku berjanji setia kepada Islamic State dan video tersebut telah berhasil beredar di media sosial media Muslim.
Tidak ada pernyataan resmi yang dibuat oleh IS mengenai pernyataan bay'at atau apapun di Kongo.
Kelompok ini kemungkinan kecil dan tidak menimbulkan ancaman besar Islamic State terhadap Kongo.
Sebagian besar kekerasan DRC dilakukan oleh Pasukan Demokratik Sekutu Uganda (ADF).
ADF diduga memiliki hubungan dengan Al-Shabaab dan kelompok jihadis Afrika lainnya, sementara pemimpinnya diduga bertemu dengan Syaikh Usamah bin Ladin di Sudan pada awal tahun 90an.
Dikatakan, beberapa telah meragukan hubungan antara ADF dan jihadis Afrika lainnya.
Klaim kerja sama tersebut telah dilakukan oleh pejabat DRC dan Uganda, yang seringkali sulit untuk diverifikasi secara independen.
Bagaimanapun, signifikansi video tersebut di antara saluran dan pendukung Islamic State merupakan tren terkini untuk mencoba menunjukkan kemenangan atau ekspansi mereka meski ada kemunduran besar di Irak, Suriah, Libya, dan tempat lain. (st/tlwj)