DEIR AL-ZOR, SURIAH (voa-islam.com) - Sekitar 300 istri pejuang Islamic State (IS), termasuk asal Prancis dan Libya, telah menolak untuk meninggalkan kota Al-Bukamal dekat perbatasan dengan Irak, ketika pertempuran sengit terjadi untuk mencabut IS dari benteng terakhirnya di Suriah timur.
Menurut sumber Zaman al-Wasl, istri-istri tersebut, yang kehilangan suami mereka dalam pertempuran dengan tentara rezim dan milisi Syi'ah asing bayaran Iran yang menjadi sekutunya, telah memutuskan untuk bergabung dalam pertempuran tersebut.
Mereka menggali parit di sekitar kota, menunggu untuk menghadapi pasukan Assad dan milisi Syi'ah sekutunya, sumber tersebut menambahkan.
Tentara rezim Assad mengumumkan telah merebut Al-Bukamal dari Islamic State, namun klaim tersebut tidak berdasar dan tidak ada bukti kehadiran mereka di dalam kota tersebut.
Para pejuang IS masih bertahan di Al-Bukamal dan masih berperang di sana, dan juga di beberapa desa dan daerah gurun di dekatnya di provinsi Deir Al-Zor.
Enam pembom jarak jauh Rusia menyerang target IS di dekat Al-Bukamal, kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh kantor berita Rusia pada hari Jumat.
Pembom TU-22M3 lepas landas dari pangkalan di Rusia dan melewati Iran dan Irak sebelum melancarkan serangan tersebut, kata mereka. (st/zw)
Foto:Ilustrasi