KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Taliban telah mengundang seorang senator AS untuk "perundingan bersama" di ibukota Qatar, Doha, di mana Imarah Islam Afghanistan, nama lain dari Taliban, memiliki sebuah kantor.
Akun media sosial kelompok tersebut menyampaikan undangan kepada Senator Republik Palitz Kentucky atas komentar terakhirnya tentang perang panjang Amerika Serikat di Afghanistan, The Washington Times melaporkan pada hari Ahad (11/2/2018).
"Kami mengundang yang terhormat Senator AS Rand Paul, dalam kapasitas resminya untuk mengunjungi kantor politik kami di Doha untuk melakukan pembicaraan bersama," tulis sebuah postingan Twitter oleh Komite Informasi Imarah Islam Afganistan.
Ini lebih jauh menyarankan agar AS menarik pasukannya dari negara Afghanistan yang dilanda perang agar perdamaian bisa muncul.
"Kami akan membuktikan kepada Tuan Rand Paul, penarikan segera AS dari [Afghanistan] akan membawa perdamaian ke negara kita dan akan meningkatkan keamanan internasional," tambah kelompok tersebut di media sosial.
'Tidak ada kemenangan AS di Afghanistan' Anggota parlemen asal Kentucky itu telah mengkritik investasi dalam perang di Afghanistan dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada hari Kamis.
"Perang di Afghanistan menghabiskan biaya US $ 50 miliar setahun ... Sudah waktunya pulang. Tidak ada kemenangan militer di sana," kata Paul. Pada 21 Agustus, Trump mengumumkan bahwa dia akan memperpanjang intervensi militer di Afghanistan.
Amerika Serikat - di bawah kepresidenan Partai Republik George W. Bush - dan sekutunya menyerang Afghanistan pada tanggal 7 Oktober 2001 sebagai bagian dari perang yang disebut Washington melawan teror (baca;Islam). (st/ptv)