View Full Version
Kamis, 01 Nov 2018

Taliban Tunjuk 5 Mantan Tahanan Guantanamo Sebagai Anggota Kantor Politik di Qatar

DOHA, QATAR (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Taliban telah menunjuk lima mantan tahanan, yang ditahan di pusat penahanan militer AS di Teluk Guantanamo, sebagai anggota kantor politik di Qatar, yang baru-baru ini mengadakan pembicaraan dengan Amerika Serikat.

Sumber-sumber di Taliban mengatakan pada hari Rabu (31/10/2018) bahwa lima komandan itu, Mohammad Fazl, Mohammad Nabi, Khairullah Khairkhwa, Abdul Haq Wasiq dan Noorullah Noori akan berpartisipasi dalam setiap pembicaraan perdamaian di masa depan.

Mereka telah ditahan selama 12 tahun di pusat penahanan AS yang terkenal kejam sebelum dibebaskan pada tahun 2014 sebagai bagian dari pertukaran tahanan untuk tentara Amerika Berg Bergdahl.

Penunjukan itu dilakukan di tengah pembicaraan yang sedang berlangsung antara Washington dan kelompok pejuang tersebut, 17 tahun setelah invasi AS ke Afghanistan.

Awal bulan ini, perwakilan Taliban bertemu dengan satu delegasi yang dipimpin oleh diplomat veteran AS Zalmay Khalilzad di ibukota Qatar, Doha.

Taliban pada 13 Oktober mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan apa yang disebut pembicaraan damai dengan AS, bersikeras, bahwa tidak ada kesepakatan nyata yang dicapai dalam putaran pertama diskusi yang diadakan di Doha sehari sebelumnya.

Seorang anggota Taliban di Qatar mengatakan kantor politik telah meminta pendapat dan saran dari lima orang itu di masa lalu, meskipun mereka belum resmi bergabung dengan kantor tersebut sebelumnya.

"Mereka telah berkontribusi untuk hal-hal penting tertentu dalam kapasitas pribadi mereka. Sekarang mereka secara resmi dinyatakan sebagai anggota dewan politik yang berbasis di Qatar dan akan mewakili gerakan Taliban dalam pembicaraan damai dengan para pemimpin asing," seorang anggota kantor politik Taliban di Qatar mengatakan pada kondisi anonimitas, menambahkan bahwa lima komandan itu telah dikenakan larangan perjalanan, tetapi mereka sekarang akan dapat bergerak dan menghadiri pembicaraan damai. (st/ptv)


latestnews

View Full Version