View Full Version
Jum'at, 12 Apr 2019

Taliban Larang WHO dan ICRC Beroperasi di Afghanistan

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Taliban telah melarang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) beroperasi di Afghanistan, menyebut aktivitas "mencurigakan" beberapa organisasi tersebut.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dikutip oleh Reuters mengatakan pada hari Kamis (11/4/2019) bahwa kelompok jihadis Afghanistan itu tidak lagi menjamin keamanan pekerja yang terdaftar dengan beberapa organisasi, termasuk badan kesehatan PBB dan Palang Merah.

Mujahid mengatakan bahwa organisasi-organisasi itu telah berhenti mematuhi perjanjian mereka dengan para jihadis, selain mengatakan penyimpangan selama proses vaksinasi yang dilakukan oleh mereka.

"Mereka bertindak mencurigakan selama kampanye vaksinasi," katanya.

Pertempuran di Afghanistan telah menciptakan "situasi rumit" dan beberapa organisasi amal tidak beroperasi sesuai dengan situasi itu, kata juru bicara itu secara samar-samar.

Juru bicara ICRC, Robin Waudo, mengakui pengumuman itu dan mengatakan mereka telah menangguhkan aktivitas mereka di negara itu "karena penarikan jaminan keamanan."

"Karena itu, kami sekarang dalam proses menghubungi [Taliban] untuk memulai dialog bilateral dan rahasia sehubungan dengan pernyataan itu," katanya kepada AFP.

Jin Ni, seorang jurubicara WHO di Afghanistan, mengatakan kepada lembaga itu bahwa para pejabat "mengakui laporan-laporan itu dan sedang berupaya memahami situasi dengan lebih baik."

Taliban telah melarang ICRC beroperasi di tanah Afghanistan Agustus lalu, tetapi kelompok bantuan itu melanjutkan aktivitasnya pada Oktober setelah pembicaraan.

Afghanistan adalah salah satu dari sedikit negara di dunia, di mana polio yang mudah dicegah terus meningkat.

Pemerintahan lima tahun Taliban atas setidaknya tiga perempat Afghanistan berakhir setelah invasi pimpinan AS di negara itu pada tahun 2001. Namun 18 tahun kemudian, Washington masih terjerat dalam perang dan sekarang mencari gencatan senjata dengan para jihadis.

Namun, para jihadis terus melakukan serangan mereka, terutama terhadap pasukan keamanan Afghanistan, meskipun mengadakan beberapa putaran pembicaraan damai dengan Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir. (st/ptv)


latestnews

View Full Version