View Full Version
Rabu, 10 Jun 2015

TNI Dinilai Tertinggal jika Tidak Putuskan Segera Penggunaan Jilbab

JAKARTA (voa-islam.com)- Di sela-sela ibadah umrah di Makkah Senin (08/06/2015), Ketua Badan Kontak Majelis Taklim Tuty Alawiyah menghimbau agar DPR RI menekan TNI untuk mengimplementasikan penggunaan jilbab bagi prajurit wanita yang beragama Islam. Demikian seperti yang dilansir dari Republika.

Tuti melihat, seharusnya Panglima TNI atau pemerintah dapat secara aplikatif memperjuangkan apa yang menjadi hak bagi umat muslim di Indonesia, yang penganut Islamnya terbesar di dunia.

TNI, lanjutnya, dinilai telah tertinggal jauh untuk masalah pemikiran dibanding Negara lain yang sudah menerapkan hak-hak agama (baca: pemakaian jilbab). Sebagai contoh ia menyebutkan bahwa seorang imigran diperbolehkan mengenakan jilbab.

Menurutnya seharusnya justeru TNI merasa bersyukur karena perempuan muslim Indonesia telah sadar untuk menunaikan ajaran agamanya, terlebih mereka menggunakan biaya sendiri. Maka dari itu ia meminta kepada TNI untuk disegerakan payung hukumnya. Dan masyarakat, ia himbau untuk terus mendukung pemakaian jilbab untuk prajurit wanita muslim.

Indonesia adalah negara mayoritas Muslim. Mereka (Para Muslimah) terpanggil untuk mengenakan jilbab. Bahkan, mereka menggunakan biaya sendiri. Jadi ke depan harus ada payung hukum dan peraturan dan izinnya. Harapan saya, kita (umat Islam) harus memperjuangkan agar Wan TNI dapat berjilbab,"katanya.

Sebelumnya TNI memberikan “angin” kepada para prajurit wanita muslim untuk pemakaian jilbab, yang kemudian akan diatur penggunaannya dengan hukum mengikat. Namun ternyata, apa yang diucapkan TNI tidaklah demikian karena Moeldoko, selaku Panglima TNI menyatakan bahwa penggunaan jilbab bagi prajurit wanita muslim hanya untuk di daerah Aceh. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version