View Full Version
Senin, 31 Oct 2016

Aksi Bela Islam: Satu Saja Tewas, kan Menyebabkan Revolusi Massa seperti Tahun 65 dan 98

JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi menyampaikan kepada para masyarakat muslim dan segenap para tokoh yang akan hadir nanti pada aksi Bela Islam untuk tetap damai. Politisi ini juga menghimbau agar hati-hati untuk tidak terpancing.

Tidak hanya itu, aparat kepolisian maupun tentara yang kemungkinan akan hadir pada aksi bulan mendatang agar mampu juga berlaku sama, yakni tidak memancing atau memprovokasi umat Islam. Pimpinan aparat juga diingatkan agar memeriksa para personilnya agar tidak dipersenjatai dengan peluru-peluru tajam.

“Ummat Islam bersama tokoh Islam dan ormas Islam demo tuntut Ahok nista Islam berharap tetap damai. Tidak terpancing provokasi para penyusup. Juga kepada aparat keamanan periksa senjata masing-masing jangan ada peluru kecuali peluru karet,” kata MS Ka’ban melalui akun Twitter pribadinya.

Jika satu saja korban tewas dalam aksi damai mendatang, maka yang terjadi menurut Ka’ban adalah revolusi massa yang akan lebih besar lagi. “Satu korban tewas dapat memicu revolusi massa. Anwar Sadat tewas ditembak oleh aparatnya sendiri. Arif Rahman Hakim mahasiswa UI tewas memicu aksi mahasiswa 65. Korban Trisakti picu aksi 98.”

Ia  mengtakan bahwa dalam massa aksi umat Islam hanya ingin Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dihukum sebagaimana mestinya. Ini, lanjutnya, tidak ada korelasinya untuk mengganggu pemerintahan Joko Widodo.

“Unjuk rasa bukan untuk jatuhkan Presiden Jokowi. Unjuk rasa hanya minta Ahok dihukum. Jika ekses unjuk rasa berimplikasi ke Presiden itu takdir.”

Masyarakat muslim tetap dihimbau olehnya agar mampu mendukung proses hukum yanga da bagi Ahok. “Saudaraku para pendukung dan pembela Ahok, ayo bangun Indonesia yang beradab dengan menjadikan hukum sebagai panglima. Ajak Ahok siap diadili. Melangkah dengan Bissmillah, ibadah fiisabilillah. AllahuAkbar. Merdeka!” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version