JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi PKs, Mardani Ali Sera menyatakan bahwa adalah fakta ada 800.000-an KTP elektronik yang disebut invalid atau rusak dan teronggok begitu saja di gudang Kemendagri di Semplak selama beberapa tahun dan adalah sebuah bukti betapa pengelolaan data penting ini tidak profesional.
“Sesudah beberapa tahun dan ramai di media, baru akan digunting. Padahal kita tidak dapat paspor baru sebelum paspor lama digunting,” katanya, baru-baru ini di akun Twitter pribadi miliknya.
Begitupun, lanjutnya, dengan buku tabungan atau kartu ATM kita. Semua punya SOP yang jelas karena KTP elektronik ini memiliki data diri yang lengkap dan bersifat rahasia. “Fakta lain bahwa untuk dapat mengetahui KTP elektronik ini aspal (asli tapi invalid dan salah) tidak dapat dideteksi dengan mata telanjang.
Harus ada card reader yang tidak setiap Kelurahan punya. Jangan anggap remeh masalah ini. Pemerintah bermain api jika menganggap masalah ini kecil.”
Sesudah negara mewajibkan warganya menyetor data diri termasuk sidik jari dan biometriknya maka tugas negara menurutnya menjaga data ini. “Pengelolaaan di Semplak menunjukkan Pemerintah gagal menjaga kerahasiaan ini. Bersama dengan kasus TKA, gaji yang melangit dari BPIP hingga hutang luar negeri yg meroket, dan masalah-masalah lain, tidak salah kalau gerakan #2019GantiPresiden kian diterima oleh masyarakat luas.” (Robi/voa-islam.com)