JAKARTA (voa-islam.com) – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) resmi ditahan polisi setelah sebelumnya ditetapkan tersangka kasus protokol kesehatan COVID-19.
Habib Rizieq Shibah ditahan sementara dalam 20 hari ke depan terhitung sejak 12 Desember sampai 31 Desember 2020.
Polisi menyebut ada dua alasan penahanan Habib Rizieq. Yaitu, alasan objektif yakni ancaman kurungan di atas 5 tahun. Selanjutnya, alasan subjektif agar tersangka tidak melarikan diri dan menghilangkan barang bukti.
Kabar ditangkapnya HRS ini, juga memicu tokoh politik angkat bicara di media sosial. Salah satunya adalah Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah.
Fahri menuliskan beberapa bait puisi untuk HRS pada Minggu (13/12) dini hari diakun Twitter-nya. Berikut puisi Mantan Wakil Ketua DPR itu untuk HRS seperti dikutip dari viva.co.id:
Tuan,
Aku menyaksikanmu pergi dini hari dengan sebuah kendaraan berjeruji besi..singkat sekali, tak sempat kau menoleh..hanya tangan kau angkat terikat...sebuah pita putih keras..terlihat berniat membelenggumu...kau berjalan cepat...dan kendaraan itu melesat...cepat sekali..
Tuan,
Sekejap kau tak terlihat lagi oleh pandangan mata...kau pergi entah kemana. tak jelas bagiku. tak ada yang bisa aku tanya. maka aku berdoa. kiranya Allah menjaga perjalananmu... karena seperti sering kau katakan, rencana manusia tak seberapa tapi rencana Allah segalanya..
Tuan,
Sering kudengar kau katakan, boleh jadi kita tak suka tapi mungkin itu baik.. sementara boleh jadi kita suka padahal itu mungkin buruk... maka aku pasrahkan pada Allah, hidupmu dan hidup semua musuh2mu pun Allah yg mengetahuinya.. aku yakin itulah jalanmu kini..
Tuan,
Setiap orang punya takdir, seriap orang punya jalan, ambillah jalanmu tuan...
Aku pun punya jalan, dan aku bertanggungjawab dunia akhirat untuk melakoninya dengan baik, dengan penuh ikhlas dan gagah berani. Akan aku pertanggungjawabkan semua kata dan perbuatanku!
Tuan,
Marilah kita bertarung dengan gagah berani. Angkara murka selalu ada dan mencari musuhnya di setiap celah sejarah. Aku telah putuskan bertarung melawan tirani dan penindasan sampai akhir masaku. Untuk keadilan dan persamaian Kita akan bertemu. Kita akan bersatu.
Tuan,
Malam ini kita berpisah, tak sempat aku bertemu dan tak sempat kau mengucap salam...tapi dari jauh aku dengar semua harapan..bahwa kau akan kuat dan sabar melawan cobaan...Manusia punya rencana tapi rencana Allah adalah yang terbaik! Bismillah!
[syahid/voa-islam.com]