View Full Version
Jum'at, 05 Oct 2012

Taman Bina Ilmu Yayasan Al Washiyyah Cetak Generasi Penghafal Al Quran

JAKARTA (VoA-Islam) - Taman Bina Ilmu (TBU) Yayasan Majelis Al Washiyyah yang berlokasi di Jakarta Timur kembali membuka program Tahsin, Tahfiz Al Qur'an untuk tahun ajaran baru kedua. Tahun ini ada sebanyak 115 santri yang terdaftar sebagai calon penghafal Al Qur'an. 

Taman Bina Ilmu (TBU) yang didirikan awal Ramadhan 2011 lalu, semakin banyak peminatnya. "Dari 250 anak yang didaftarkan orang tuanya untuk menjadi penghafal Al Qur'an, hanya 115 anak yang bisa diterima. Ini dikarenakan keterbatasan tempat.Insya Allah, akan dibuka gelombang selanjutnya," ujar Ustadzah Neneng, salah satu pengajar Taman Bina Ilmu, yang juga pengurus Yayasan Al Washiyyah.

Ada tiga program yang dibuka untuk tahun ajaran baru ini, yakni Program Tahsin/Tahfizh Al Qur'an, Kursus Bahasa Arab, dan Kursus Bahasa Inggris. Untuk satu kelas bahasa Arab dan Inggris, masing-masing terdapat 15 anak.Untuk bapak-bapak, juga mendapat kesempatan ikut program tahsin dan tahfiz seminggu dua kali.

Santri yang belajar, dimulai dari usia TK (5 tahun),SD,SMP,SMA. Tahun ini baru dibuka program pra tahsin untuk kelas balita. Untuk bisa ke tingkat kelas hafizh, harus melalui proses tahsin 1a, tahsin b, baru kemudian tahfiz.

Saat ini kelas tahfiz ada 28 anak, kini masuk 7 juz. Targetnya, diharapkan selama satu tahun anak-anak sudah bisa menghafal Al Qur'an sebanyak 30 juz. "Itu tergantung tingkat kemampuan anak-anak dalam menjaga hafalannya. Ada anak yang baru dua bulan, sudah hafal 5-6 juz," ujar Neneng.

Adapun pengajarnya, terdiri dari beberapa orang guru, diantaranya Habib Ahmad Al-MUnawar (lulusan S2 Al Azhar, Cairo, bidang syariah dan Al Qur'an), ada pula yang lulusan Pesantren Umar bin Khaththab, UIN Syarif Hidayatullah, dan UNPAD.

Yang menarik, untuk belajar di sini, orang tua hanya dikenakan biaya yang sangat murah, yakni Rp.40 ribu setiap bulannya. "Diharapkan, Taman Bina Ilmu ini dapat mencetak generasi Qur'ani yang beriman, berilmu, beramal dan bertaqwa sesuai dengan Al Qur'an," ujar Ustadzah Neneng.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Yayasan Al Washiyyah, KH. Drs Mohamad Hidayat, MBA, MH mengatakan, Taman Bina Ilmu Yayasan Al Washiyyah berupaya membina masyarakat dari sisi intelektual (keilmuan), dan akhlakul karimah (spiritual).

“Bukan hanya IQ yang dibangun,  tapi juga EQ atau sikap mental (akhlak), attitude, kejujuran, semangat, ikhlas dan bertanggungjawab. Inilah yang menjadi bekal hidup nanti,” ungkap ustadz Hidayat yang juga pakar ekonomi syariah.

Dikatakan Hidayat, sukses dunia saja tidak cukup. Karena ukuran sukses itu selain punya jaringan yang luas, juga memberi manfaat bagi orang lain. Tujuan pendidikan adalah pintar dan berakhlak. Idealnya lagi sukses dunia dan akhirat. “Di rumah, peran orang tua sangat penting untuk menjaga hafalan Al Quran putra-putrinya, jika diganggu dengan tayangan televisi dan bermain play station. Jadi kurangi nonton televisi dan main play stationnya,” pesan Ustadz Hidayat.  Desastian

 


latestnews

View Full Version