View Full Version
Sabtu, 05 Dec 2015

MAN 1 Surakarta Bekerjasama AWPI Gelar Seminar Jurnalistik 'Bersama Media Merangkul Dunia'

SOLO (voa-islam.com) - MAN 1 Surakarta bekerjasama dengan AWPI (Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia) menyelenggarakan Seminar Jurnalistik dengan tema "Bersama Media Merangkul Dunia" di Gegung kesenian Taman Balekambang Kota Surakarta, Ahad, (29/11) yang lalu.

Seminar Jurnalistik tersebut diikuti sekitar 300 peserta yang terdiri dari berbagai Siswa Madrasah Aliyah dan Mahasiswa dari berbagai perguruantinggi di Solo. Hadir dalam Seminar Jurnalistik sebagai Narasumber Yusuf Ahmadi dari DPP AWPI (Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia) dan Setyawan Eka Rahmanta alias Setyawan Tiada Tara sang motivator Humor.

Tampil sebagai Narasumber dari DPP AWPI (Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia) Yusuf Ahmadi; menjelaskan Fungsi Peranan Pers dan jurnalis sebagai keterampilan dan seni dalam mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan  tentang peristiwa berita yang terjadi secara indah, untuk memenuhi segala kebutuhan informasi kepada masyarakat secara umum. Secara konseptual, Jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang: sebagai proses, teknik, dan ilmu.

Fungsi Pers dan Jurnalistik, Sebagai Media Informasi, Sebagai Media Hiburan, Sebagai Media Pendidikan, Sebagai Media Kontrol berfungsi untuk melakukan kontrol terhadap pemerintah, kontrol sosial , kontrol tanggung jawab , kontrol suport , dan kontrol partisipasi.

Dengan diadakanya seminar jurnalistik ini, siswa dan mahasiswa selaku peserta seminar diharapkan mampu merealisasikan ide-ide dengan idealisme yang dimiliki untuk dijadikan tulisan pena sebagai inspirasi yang di tuliskan sebagai karya ilmiah maupun kritik yang konstruktif. Di sisi lain, seminar jurnalistik juga sebagai suatu cara untuk mempertajam serta mengasah bakat siswa dan mahasiswa agar mendapatkan isnpirasi sebagai penulis yang mewujudkan fenomena di sekitaran kita dalam bentuk karya, peserta diharapkan menjadi penulis yang mampu merespon segala kejadian di sekitar kita dengan baik. Jelas  Yusuf Ahmadi Narasumber dari AWPI (Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia)

Dalam forum tanya jawab beberapa Mahasiswa dari Fakultas Ilmu Komunikasi UMS (Universitas Muhamadiyah Surakarta) membahas serta mengkritisi peranan media di indonesia yang saat ini cenderung dalam pemberitaan kurang profesional, terutama terkait berita tentang politik dan kebijakan pemerintah,dll dikarenakan pemilik perusahaan pers atau media di miliki oleh penguasa elit politik sehingga memiliki kepentingan masing masing untuk kepentingan golongan politiknya, bisa kita lihat dalam satu permasalahan antara berita TV satu dengan yang lainya selalu berlawanan. Untuk itu ini menjadi PR kita bersama, maka peranserta mahasiswa untuk mengkritisi dalam bentuk tulisan sangatlah penting guna menyajikan informasi yang ideal di tengah masyarakat saat ini. Tegas Mahasiswa dari Fakultas Ilmu Komunikasi UMS (Universitas Muhamadiyah Surakarta).

Dalam Seminar Jurnalistik sebagai Narasumber Setyawan Eka Rahmanta alias Setyawan Tiada Tara sang motivator Humor yang namanya melejid lewat peran aktifnya dalam dunia Media khusunya Stand Up Comedy, menurutnya agar kita dapat menjadi pusat perhatian maka munculkanlah humor dengan humor itu minimal menimbulkan senyum, menggelitik, dan bahkan menimbulkan tawa. Karena dalam kamus hidup dia, sesuatu itu bisa dikatakan lucu apabila menimbulkan tawa, terus diingat, dan meninggalkan kesan.

Setyawan Tiada Tara yang juga berprofesi sebagai dosen memberikan Tips dan trik dari dalam forum seminar jurnalistik salah satunya yang ingin berkarir di dunia media: Setiap akan tampil harus tahu siapa audiens kita, buat naskah kecil tentang joke-joke sebanyak mungkin agar lebih terarah dan efektif kemudian pilihlah kostum yang paling bikin anda percaya diri, awali dengan hal-hal yang menarik, joke yang singkat tapi mengena, kemudian akhiri dengan punchline yang paling lucu sehingga audiens akan terkesan. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version