View Full Version
Kamis, 18 Nov 2010

Muslim Indonesia di Belanda Sambut 'Idul Adha Dengan Bakti Sosial

Belanda (Voa-Islam.com) - Pada hari Idul Adha, kaum muda Indonesia di Belanda menampung baju bekas layak pakai di mesjid-mesjid Den Haag, Utrecht, Amsterdam dll untuk korban di Wasior dan Mentawai.

Anjani Kirana penanggungjawab pengumpulan di Den Haag melihat semangat tinggi tinggi kaum muda Indonesia untuk bantuan. "Bakti sosial ini dilakukan dua gelombang. Pertama hari Idul Adha dan kedua pada puncak acara Sabtu 20 November di KBRI."

Ribuan Lembar

Pengumpulan baju layak pakai ini, menurut Anjani, merupakan bagian dari event Aku Padamu Indonesia, 20 November di KBRI Den Haag Belanda. Lewat pertunjukan seni, budaya dan bazar makanan diharapkan bisa terkumpul juga dana untuk membantu korban bencana di Indonesia.

Aksi kumpul baju ini mendapat sambutan massal dan sudah banyak pakaian yang terkumpul.
"Responnya sangat positif. Sudah banyak yang mengantar pakaian di kantong plastik dan dos. Sudah ribuan pakaian yang terkumpul di Idul Adha. Base Camp kami di  Den Haag, di mesjid Indonesia Al Hikmah."

..Responnya sangat positif. Sudah banyak yang mengantar pakaian di kantong plastik dan dos. Sudah ribuan pakaian yang terkumpul di Idul Adha..

Wasior dan Mentawai
Bakti sosial ini melibatkan berbagai komunitas Indonesia di Belanda yang berbagi tugas. Tim lain bertugas menyeleksi dan mengirimkan ke Wasior dan Mentawai. Relawan di masjid Al Hikmah menyeleksi baju dan relawan dari Persatuan Perawat PPNI bertanggungjawab dalam pengapalan ke Indonesia. Menurut gadis lulusan International Communication Management di de Haagse Hoogeschool itu bantuan tidak difokuskan ke korban Merapi. "Baju ini kemungkinan besar dikirim ke Mentawai dan Wasior karena merapi sudah cukup banyak mendapat perhatian."

Nasionalisme Tinggi

Kepedulian terhadap tanah air, bagi Anjani sangat penting. Dan ketika tinggal di luar, rasa nasionalismenya malah lebih tinggi. "Kami yang tinggal di luar negeri yang jauh dari kehangatan tanah air, memiliki rasa nasionalisme lebih tinggi untuk membantu Indonesia supaya menjadi lebih baik."

Aksi Aku Padamu Indonesia juga aktif di Twitter dan bukan kali pertama yang dilakukan komunitas Indonesia di Belanda.  "Pemuda Indonesia di Belanda sudah sering menggelar acara semacam ini. Bahkan juga diskusi atau simposium yang bertujuan demi Indonesia."

..Apa artinya rasa iba tanpa perbuatan sesuatu? Kalau kita hanya bisa mengkritisi melulu tanpa aksi, tidak ada manfaatnya..

Gayus

Menjawab pertanyaan soal ketimpangan antara para koruptor model Gayus yang kaya raya dan menghamburkan uangnya dengan aksi baju bekas ini, Anjani tetap membela. "Saya sedih tentu saja. Tapi kami tidak akan terus-terusan fokus dengan Gayus saja. Hanya menatap gedung DPR yang megah di samping perkampungan kumuh. Tapi kami ingin berbuat sesuatu kebaikan walaupun kecil."

Kaum muda di Belanda mengutamakan aksi daripada teori. "Apa artinya rasa iba tanpa perbuatan sesuatu? Kalau kita hanya bisa mengkritisi melulu tanpa aksi, tidak ada manfaatnya. Lebih baik mengkritisi dengan aksi."

Pesan Penting

Acara ini lebih luas dari hanya menggalang dana atau mengumpulkan pakaian bekas layak pakai saja. Menurut Anjani, ada pesan lebih penting yang terkandung dari acara ini. "Pesan yang ingin kami sampaikan adalah Kebineka Tunggal Ikaan kami. Dengan latar belakang yang berbeda, agama dan suku kami bisa bersatu untuk melaksanakan acara ini." (rnw)


latestnews

View Full Version