View Full Version
Kamis, 10 May 2012

HRW: Pasukan Keamanan Kenya Lakukan Pelanggaran HAM terhadap Warga Somalia

NAIROBI, KENYA (voa-islam.com) - Pasukan keamanan Kenya diduga telah melakukan pelanggaran HAM terhadap para warga Somalia yang tinggal di timur laut Kenya, Radio Garowe melaporkan.

Human Rights Watch (HRW) merilis sebuah laporan pada hari Jumat (4/5/2012). Dalam laporan itu mengatakan bahwa dari bulan November 2011 hingga Maret 2012 polisi Kenya secara teratur menangkap dan menganiaya warga Somalia yang tinggal di kamp-kamp pengungsi.

Laporan 63 halaman tersebut mengatakan bahwa kasus-kasus terburuk dari perlakuan kejam dilakukan oleh polisi Kenya di kamp pengungsi Dadaab. Rincian sejumlah laporan mengerikan dari pengungsi yang tinggal di kamp pengungsi terbesar di dunia itu. Satu laporan adalah seorang wanita Somalia yang dipukuli dan diperkosa oleh tiga polisi Kenya sebagai 'serangan balasan' setelah serangan oleh pejuang Al-Shabaab yang menyebabkan dua petugas polisi Kenya tewas.

Pemerintah Kenya berjanji untuk menyelidiki pelanggaran mengerikan yang terjadi di kamp-kamp pengungsi Dadaab, tetapi warga Somalia yang tinggal di kamp-kamp tersebut tidak yakin bahwa pelaku akan dibawa ke pengadilan.

..Satu laporan adalah seorang wanita Somalia yang dipukuli dan diperkosa oleh tiga polisi Kenya sebagai 'serangan balasan' setelah serangan oleh pejuang Al-Shabaab yang menyebabkan dua petugas polisi Kenya tewas..

"Saya tidak berpikir banyak hal akan dilakukan dengan pelanggaran yang secara teratur terjadi di kamp-kamp pengungsi," kata Fatima yang tinggal di kamp-kamp Dadaab.

Pemerintah Kenya mengumumkan bahwa mereka akan berhenti mendaftarkan pengungsi baru sehingga mengecewakan kelompok hak asasi. Pengungsi Internasional mengatakan bahwa warga Somalia yang melarikan diri dari konflik telah ditolak pendaftarannya dan terpaksa hidup dalam kondisi memprihatinkan di pinggiran kamp Dadaab dan lebih rentan terhadap perlakuan kejam dan karena mereka tinggal di pinggiran.

Pemerintah Kenya telah menyatakan sebelumnya bahwa mereka menginginkan pengungsi Somalia untuk pulang ke negaranya. "Kami pasti ingin para pengungsi untuk pulang. Kami ingin mereka keluar kemarin," kata Menteri Luar Negeri Moses Wetangula kepada Reuters pada bulan Februari. Namun analis mengatakan bahwa Kenya tidak mungkin untuk mengembalikan pengungsi Somalia ke konflik Somalia yang ditunggangi. Analis menyatakan bahwa Kenya yang telah menjadi tempat pengungsi selama 20 tahun berhati-hati akan memikirkan kembali isu sensitif tersebut terutama ketika Kenya memutuskan untuk bergabung dengan dalam perang melawan Al-Shabaab pada Oktober tahun lalu. (by/grw)


latestnews

View Full Version