View Full Version
Sabtu, 25 Apr 2015

Laporan: Syi'ah Hizbullat Bangun Landasan Pacu untuk Operasikan Drone Lawan Mujahidin Suriah

BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Militan Syi'ah bersenjata Libanon, Hizbullat diduga telah membangun sebuah landasan pacu yang terdiri dari satu jalur beraspal dengan panjang 670 meter dan lebar 20 meter di kota Harmel di Lembah Bekaa untuk mengoperasikan pesawat drone mereka, Naharnet melaporkan hari Sabtu (25/4/2015).

Naharnet mengutip Majalah Mingguan Pertahanan IHS Jane yang mengatakan dalam sebuah laporan bahwa daerah itu terpencil dan tidak berpenghuni.

Majalah itu mengatakan bahwa mereka memperoleh informasi dari citra satelit yang baru-baru ini tersedia untuk umum di Google Earth.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa landasan itu, 18 km sebelah barat dari perbatasan Suriah, didirikan antara 27 Februari 2013 hingga 19 Juni 2014.

Ini menunjukkan bahwa landasan pacu itu "dibangun di atas jalur pendek yang telah ada setidaknya sejak 2010."

"Pendeknya panjang landasan menunjukkan fasilitas itu tidak dimaksudkan untuk menyelundupkan pengiriman senjata dari Suriah atau Iran karena terlalu pendek untuk hampir semua pesawat angkut yang digunakan oleh angkatan udara kedua negara tersebut," kata laporan itu.

Mereka memperkirakan landasan pacu ini dibangun untuk mengoperasikan membuat kendaraan udara tak berawak (UAV) buatan Iran, termasuk Ababil-3 dan Shahed-129.

Sumber Hizbullat menegaskan kepada majalah itu bahwa partai Syi'ah itu menggunakan drone untuk membantu pasukan Presiden Suriah Bashar Assad melawan pejuang oposisi Suriah.

Pada tahun 2014, harian Saudi al-Watan melaporkan bahwa Syi'ah Hizbullat telah mendirikan sebuah bandara militer kecil di kota Bekaa dari Baalbek untuk mengoperasikan drone buatan Iran.

Drone Iran diidentifikasi sebagai Mirsad-1 dan Mirsad-2.

Pada tahun 2012, kepala Syi'ah Hizbullat Hassan Nasrallat mengakui bahwa pesawat tak berawak yang ditembak jatuh oleh Israel diluncurkan oleh kelompoknya.

Drone itu "diyakini Shahed-129 baru, yang diresmikan oleh Teheran, dengan jarak tempuh hingga 1.200 mil dan durasi penerbangan selama 24 jam." (aa/nahar)


latestnews

View Full Version