View Full Version
Kamis, 28 Sep 2017

Jajak Pendapat: 64 Persen Orang Amerika Percaya Donald Trump Tidak Layak Jadi Presiden

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Mayoritas pemilih AS percaya Donald Trump tidak layak menjadi presiden dan hanya 36 persen menyetujui pekerjaan yang dia lakukan di Gedung Putih, menurut sebuah jajak pendapat yang disiarkan pada hari Rabu (27/9/2017).

Orang Amerika sangat terbelah oleh partai, jenis kelamin dan ras mengenai apakah Trump cocok untuk dijadikan presiden, kata kelompok ilmuwan Quinnipiac University. Tapi yang paling disepakati satu hal Trump harus berhenti memposting cuitan di Twitter.

Studi nasional Quinnipiac menemukan bahwa 69 persen dari 1.412 pemilih yang disurvei di seluruh negeri mengatakan bahwa Trump harus menjauh dari Twitter, sementara 26 persen mengatakan bahwa dia harus terus melepaskan tweet.

Secara keseluruhan, 56 persen dari mereka yang disurvei mengatakan Trump tidak layak menjabat sebagai presiden sementara 42 persen mengatakan dia layak.

Sekitar 94 persen orang Demokrat mengatakan Trump, seorang Republikan, tidak layak sementara lima persen mengatakan bahwa dia cocok.

Mayoritas anggota Partai Republik, 84 persen, mengatakan bahwa dia layak, sementara 14 persen mengatakan dia tidak layak.

Pria Amerika sama-sama terbagi pada pertanyaan tersebut, 49-49, sementara wanita percaya dengan margin 63-35 bahwa Trump tidak layak menjadi presiden.

Pemilih kulit putih terbagi dengan 50 persen mengatakan bahwa dia layak dan 48 persen mengatakan bahwa dia tidak layak.

Pemilih kulit hitam menganggap Trump sangat tidak layak, 94 persen melawan empat persen. Sebagian besar Hispanik, dengan margin 60-40, juga mengira Trump tidak layak berada di Gedung Oval.

Lima puluh tujuh persen dari mereka yang disurvei mengatakan bahwa mereka tidak setuju dengan pekerjaan yang dilakukan Trump sebagai presiden dengan 36 persen mengatakan bahwa mereka menyetujuinya.

Jumlah persetujuan pekerjaan Trump telah melayang antara 33 persen hingga 40 persen dalam jajak pendapat Quinnipiac sejak Maret.

Lima puluh satu persen mengatakan mereka malu untuk memiliki Trump di Gedung Putih sementara 27 persen mengatakan mereka bangga.

"Tidak ada yang terbalik," kata Tim Malloy, asisten direktur Poll Universitas Quinnipiac.

"Dengan persetujuan rating yang dibekukan pada pertengahan tiga puluhan, karakter dan penilaiannya dipertanyakan, Presiden Donald Trump harus menghadapi kenyataan keras bahwa mayoritas pemilih Amerika merasa bahwa dia tidak layak untuk bertugas di kantor tertinggi di negeri ini," Malloy berkata.

Jajak pendapat tersebut, yang dilakukan pada 21-26 September memiliki margin error plus atau minus 3,1 poin persentase. (st/tds) 


latestnews

View Full Version