View Full Version
Selasa, 09 Jul 2019

Yahudi Ethiopia Kembali Demo Kecam Penembakan Polisi ke Pemuda Kulit Hitam

TEL AVIV (voa-islam.com) - Ratusan warga Ethiopia-Israel, sebagian besar perempuan, kembali turun ke jalan-jalan di Tel Aviv untuk melampiaskan amarah mereka atas penembakan fatal yang dilakukan seorang petugas polisi terhadap seorang pemuda kulit hitam. Para demonstran menuntut keadilan dalam kasus tersebut.

Para pengunjuk rasa mengecam kekerasan polisi dan diskriminasi terhadap komunitas Yahudi Ethiopia Israel yang sebagian besar miskin selama demonstrasi hari Senin kemarin, sambil meneriakkan slogan-slogan seperti "Pembunuhan rasisme."

Mereka juga membawa spanduk bertuliskan, "Ma, jangan biarkan aku menjadi korban berikutnya," dan "berbeda dari luar tetapi di dalam yang sama."

Salah satu demonstran, diidentifikasi sebagai Janet, mengatakan kepada situs berita Ynet, “Jika anak saya tidak bisa keluar dan pulang [dengan aman], tidak ada ibu yang akan diam. Saya siap berdarah, dan saya siap mati. "

Seorang perwira polisi Israel yang tidak bertugas menembak hingga tewas pemuda 19 tahun Yahudi Ethiopia-Israel, Solomon Tekah di Kiryat Haim pinggiran Haifa pada 30 Juni lalu.

Seorang penasihat muda, yang bekerja dekat dengan lokasi penembakan, menekankan bahwa tidak ada bahaya bagi nyawa petugas yang bisa mendorongnya untuk melepaskan tembakan.

“Dia (polisi) berbaris untuk menembak dan menembakkan satu peluru ketika Salomo setidaknya 30 meter darinya. Dari tempat saya berdiri, [saya melihat] dia tidak menembak ke arah kakinya tetapi benar-benar membidik langsung ke arahnya, "katanya.

Namun, Departemen Investigasi Internal Kepolisian Kementerian Kehakiman mengklaim bahwa penyelidikan atas kematian Tekah telah menyimpulkan bahwa petugas itu telah menembak ke tanah dan peluru itu tampaknya memantul ke remaja itu.

Pembunuhan itu memicu protes kekerasan minggu lalu, meninggalkan lebih dari 100 petugas polisi terluka dan hampir 200 demonstran ditangkap.

Selain itu pada hari Senin, orang tua dan keluarga Solomo Tekah mengunjungi makamnya, di mana mereka menyerukan keadilan dalam kasus tersebut.

"Aku kehilangan seorang putra terkasih yang tidak melakukan kesalahan," kata ayah Tekah, Worka. “Saya menaruh harapan saya pada hakim negara dan merupakan tanggung jawab mereka untuk memastikan keadilan dilakukan. Saya membayar mahal, masyarakat membayar mahal. ”

Anggota keluarga Tekah bersumpah untuk melanjutkan demonstrasi menentang diskriminasi sistemik Israel terhadap komunitas minoritas Ethiopia sampai petugas, yang membunuh pemuda kulit hitam itu, didakwa dan dipindahkan dari dinas.[fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version