View Full Version
Kamis, 17 Oct 2019

Penyanyi Mualaf Amerika Serikat Della Miles Dukung Operasi Anti-Teror Turki di Suriah Utara

AKCAKALE, TURKI (voa-islam.com) - Penyanyi jazz Amerika Serikat, yang masuk Islam awal tahun ini, menyuarakan dukungan untuk operasi anti-teror Turki yang sedang berlangsung di Suriah utara.

Della Miles yang telah bekerja dengan bintang-bintang global - termasuk Michael Jackson dan Whitney Houston - bertemu dengan penduduk setempat di distrik perbatasan Turki Akçakale, provinsi Şanlıurfa tenggara.

Dia mengunjungi daerah itu untuk menunjukkan solidaritasnya dengan orang-orang dan memberikan pelukan hangat kepada anak-anak.

"Saya katakan jangan berhenti, tolong teruskan dan itu harus seperti gelombang Insya Allah," kata Miles kepada Anadolu Agency.

Dia menekankan bahwa operasi anti-teror Turki harus terus berjalan sampai mencapai semua tujuannya.

"Mereka harus menyingkirkan teroris dari wilayah itu dan perdamaian harus datang ke sana. Bukan hanya saya tetapi semua orang di dunia harus berkontribusi untuk itu," tambah Miles.

Menggarisbawahi bahwa dia berpihak dengan orang-orang di Akçakale, Miles mengatakan dia lebih suka mengunjungi wilayah tersebut daripada mengandalkan berita palsu dan disinformasi pada media Barat dan AS.

"Sebagai orang Amerika, saya datang ke sini daripada mengandalkan siaran mereka. Saya mendukung operasi perdamaian," katanya.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa setiap orang harus mengunjungi wilayah tersebut dan menyatakan dukungan untuk operasi tersebut.

Turki pada 9 Oktober meluncurkan Operasi Musim Semi Perdamaian untuk melenyapkan teroris dari Suriah utara untuk mengamankan perbatasan Turki, membantu dalam pengembalian yang aman bagi para pengungsi Suriah, dan memastikan integritas wilayah Suriah.

Ankara ingin membersihkan timur Sungai Efrat dari PKK teroris dan YPG, cabang Suriahnya.

Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa - bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi. (TDS)


latestnews

View Full Version