View Full Version
Senin, 02 Dec 2019

Turki Akan Pulangkan 200 Anggota Islamic State ke Negara Asal Atau Negara Ketiga

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Turki akan memulangkan dua ratus anggota Islamic State (IS) yang negara asalnya ditentukan, kantor berita Daily Sabah melaporkan hari Senin (2/12/2019).

Mereka akan dikirim ke negara mereka atau negara ketiga mana pun yang mereka pilih. Saat ini, ada 938 pejuang asing di pusat repatriasi Turki yang merupakan warga negara Uni Eropa. Proses deportasi dalam hal ini dimulai pada 11 November.

Turki telah lama bersuara bahwa mengembalikan pejuang asing ke negara masing-masing bisa menjadi solusi terbaik di antara opsi-opsi lain yang tidak menguntungkan. Dengan kembalinya mereka ke Uni Eropa, warga negara itu akan dikendalikan dan dituntut sehingga tidak lagi diradikalisasi di kamp-kamp dengan kondisi yang buruk.

Mantan pejuang Islamic State pertama yang dipulangkan dari 28 pusat di 23 provinsi, berasal dari Jerman, Denmark, dan AS. Warga negara AS menuntut agar dikirim ke Yunani, namun ditinggalkan di zona penyangga ketika negara itu tidak mau menerimanya.

Setelah warga AS, pejuang asing Jerman, AS, Belanda dan Belgia dikirim kembali, diikuti oleh warga negara Irlandia yang merupakan yang terakhir.

Sejak 11 Oktober, 21 mantan jihadis dideportasi, menurut Kementerian Dalam Negeri. Proses, yang dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri, Keadilan dan Luar Negeri, akan dilanjutkan pada hari-hari berikutnya.

Menurut harian Yeni Şafak, selain dari pusat repatriasi, ada 1.172 mantan anggota IS di penjara Turki, 750 di antaranya adalah orang asing.

Menteri Dalam Negeri Süleyman Soylu mengumumkan pada 28 November di Izmir bahwa 11 mantan jihadis Islamic State Prancis akan dikirim ke Prancis pada awal Desember.

Selain itu, Turki juga telah mencegah 8.922 pejuang asing memasuki negara dari 2016 hingga 2019. (TDS)


latestnews

View Full Version