View Full Version
Selasa, 31 Mar 2020

Polisi Turki Tahan 11 Orang Peserta Pesta Rumah Bertema 'Virus Corona' di Istanbul

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Polisi Turki telah menahan 11 orang, termasuk penyelenggara dan seorang DJ, setelah pesta rumah  akhir pekan bertemakan virus Corona di Istanbul di mana beberapa tamu berpakaian seperti dokter, kata pejabat setempat.

Pesta itu, yang terjadi di sebuah vila di distrik Buyukcekmece pada Sabtu malam, dibagikan secara langsung di media sosial tetapi menerima kritik karena mengabaikan permintaan menjaga jarak sosial.

"Orang-orang idiot ini telah menyelenggarakan pesta rumah di suatu tempat di Istanbul" posting seorang pengguna Twitter.

"Bagaimana bisa kita akan menghentikan penyebaran virus tanpa terparuh orang-orang idiot itu !!!"

Bar dan klub malam telah ditutup di Turki oleh surat edaran yang dikeluarkan oleh kementerian dalam negeri sebagai bagian dari upaya untuk menahan penyebaran virus.

Polisi yang menyaksikan siaran media sosial tersebut kemudian menahan 11 orang termasuk penyelenggara, M.S. dan M.E.C. dan seorang DJ.

Mereka dituduh "tidak menaati peraturan tentang penyakit menular", kantor gubernur Istanbul mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Ahad (29/3/2020) malam.

Pihak berwenang sedang bekerja untuk mengidentifikasi peserta lain, tambahnya.

Dalam rekaman video yang diposting, beberapa dari mereka yang berpesta dapat terlihat berpakaian sebagai dokter darurat dengan sarung tangan dan topeng.

"Saya minum banyak alkohol. Semua orang menari dengan musik. Saya menyesal mengadakan pesta seperti itu pada saat coronavirus," M.S. kepada polisi dalam kesaksiannya, kantor berita swasta DHA melaporkan.

Elif K., yang menyiarkan pesta itu langsung di media sosial, mengatakan sekitar 80 orang menghadiri pesta itu. "Mereka minum dan menari. Belakangan aku memanggil taksi dan pergi."

DHA mengatakan polisi membebaskan tujuh orang setelah menanyai mereka, tetapi empat lainnya dikirim ke pengadilan.

Turki sejauh ini secara resmi mencatat 9.217 kasus virus corona baru sementara 131 orang telah meninggal.

Pihak berwenang telah mengambil serangkaian langkah untuk mencoba memperlambat penyebaran virus, dari menangguhkan penerbangan internasional hingga menutup sekolah.

Presiden Recep Tayyip Erdogan meminta warga Turki untuk tinggal di rumah dan menyesuaikan diri dengan kondisi "karantina sukarela".

Virus COVID-19, yang pertama kali terdeteksi di Wuhan Cina pada Desember, telah menewaskan lebih dari 34.344 orang di seluruh dunia, sementara lebih dari 742.444 infeksi telah dikonfirmasi.

Sebagian besar dari mereka yang terinfeksi korona hanya mengalami gejala ringan atau sedang, termasuk demam dan batuk kering.

Sampai sekarang, belum ada pengobatan yang diketahui untuk virus ini, meskipun lebih dari 157.043 sudah pulih dari infeksi. (TNA)


latestnews

View Full Version