View Full Version
Kamis, 21 Oct 2021

2 Mantan Tentara Jerman Ditangkap Karena Berusaha Bentuk Unit Paramiliter Untuk Bertempur Di Yaman

BERLIN, JERMAN (voa-islam.com) - Jaksa federal Jerman mengatakan pada hari Rabu (20/10/2021) bahwa mereka telah menangkap dua mantan tentara Bundeswehr yang "diduga kuat" berusaha membentuk unit paramiliter yang terdiri dari mantan tentara atau petugas polisi lainnya.

Dalam sebuah pernyataan, jaksa mengatakan kedua pria itu, yang diidentifikasi menurut undang-undang privasi Jerman hanya sebagai Arend-Adolf G. dan Achim A, terutama dimotivasi oleh pembayaran bulanan yang diperkirakan sekitar €40.000 ($46.560) untuk setiap anggota satuan.

Unit itu direncanakan terdiri dari antara 100 dan 150 tentara bayaran dan berada di bawah komando tunggal dua pria yang telah ditangkap, kata pernyataan itu.

Menurut jaksa, kedua orang tersebut ingin mengerahkan unit tersebut untuk melakukan operasi tempur dalam perang saudara yang sedang berlangsung di Yaman dengan tujuan untuk "menenangkan" wilayah tersebut dan memaksa pemberontak Syi'ah Houtsi dan pemerintah Yaman untuk berunding.

Di Yaman, konflik telah berkecamuk selama bertahun-tahun di mana pemberontak Syiah Houthi, yang didukung oleh Iran, telah memerangi pemerintah. Arab Saudi telah melakukan intervensi militer dalam perang di pihak pemerintah untuk memerangi apa yang dilihatnya sebagai upaya musuh bebuyutan regionalnya, Teheran, untuk mendapatkan kekuasaan di wilayah tersebut.

Kedua pria itu ditangkap di Jerman selatan, satu di kota Munich dan yang lainnya di wilayah Black Forest di negara bagian Baden-Württemberg, kata pernyataan itu.

Kematian warga sipil mungkin terjadi

Kedua pria itu sadar bahwa unit yang direncanakan harus membunuh orang selama operasi dan bahwa warga sipil juga bisa terbunuh atau terluka, kata jaksa, menambahkan bahwa para tersangka juga memiliki rencana agar kelompok itu bertindak sebagai tentara bayaran dalam konflik lain.

Menurut pernyataan jaksa, kedua mantan tentara itu ingin mendapatkan pendanaan terutama dari Arab Saudi, dengan Achim A. telah mencoba untuk beberapa waktu untuk berdialog dengan perwakilan Saudi — sejauh ini, sia-sia, karena tidak ada seorang pun di pihak Saudi telah bereaksi.

Meski unitnya belum terbentuk, jaksa mengatakan Arend-Adolf G. telah menghubungi setidaknya tujuh orang untuk menanyakan apakah mereka tertarik untuk bergabung.

Menurut majalah berita Jerman Der Spiegel, kedua pria itu bekerja untuk perusahaan keamanan kontroversial Asgaard setelah mereka berada di Bundeswehr sebagai pasukan terjun payung. Majalah itu mengatakan bahwa Arend-Adolf G. pernah menjadi direktur pelaksana perusahaan. (DW)


latestnews

View Full Version