View Full Version
Senin, 30 Apr 2012

Presiden Perancis Sarkozy Menerima Sogokan Gadafi 50 Juta Euro

Tokoh kiri Perancis Francois Hollande dalam mampanyenya menyerang Presiden Sarkozy,  dan menyerukan penyelidikan terhadap Presiden Nicolas Sarkozy, yang menerima sogokan dari Presiden Libya Muammar Gadafi, sebesar 50 juta euro atau $ 6.3 juta dollar, pada tahun 2007, dan uang sogokkan itu digunakan Sarkozy sebagai dana kampanyenya. "Itu tindakan kriminal", ujar Hollande.

Mediapart, sebuah majalah online Perancis, mengklaim Idalam laporannya untuk memiliki dokumen pemerintah Gadhafi, merinci kesepakatan untuk mendanai kampanye. Dokumen dugaan, tanggal 10 Desember 2006, menyatakan bahwa lalu-kepala intelijen Libya Moussa Koussa berwenang pembayaran rahasia untuk Sarkozy melalui perantara, laporan Mediapart.

Tuduhan Sarkozy yang diucapkan oleh Hollande itu sebagai hal  yang sangat  "mengerikan." Selama wawancara televisi yang disiarkan TF1 bulan lalu, Sarkozy membahas tuduhan, yang muncul sejak tahun lalu. "Saya sangat menolak tuduhan itu, jika Gadhafi dianggap ikut  mendanai kampanye saya", katanya .

Selama wawancara televisi dengan Euronews pada Maret 2011, setelah Perancis mengakui Dewan Transisi Nasional (TNC) sebagai otoritas yang sah di Libya, putra Gadhafi mengklaim Libya berkontribusi pada kampanye Sarkozy.

"Hal pertama yang kita inginkan terhadap badut ini, dan yang harus ia  lakukan adalah memberikan uang itu kembali ke rakyat Libya. Sarkozy diberi bantuan agar ia bisa membantu Gaddafi. Tapi, kami kecewa terhadap Sarkozy," kata Saif al-Islam Gadhafi.

Putra pemimpin Libya digulingkan itu kemudian mengklaim bahwa Libya telah memberikan "semua rincian transfer bank kepada Sarkozy yang digunakan kampanye", tambahnya.

Sarkozy dikalahkan oleh Hollande pada putaran pertama, dan hanya mendapatkan suara 27,2 persen. Pemimin Perancis yang benci terhadap umat Islam itu, nampaknya akan keok di putaran kedua, 6 Mei mendatang. Berbagai jajak pendapat mengunggulkan Hollande.  Tamat riwayat  presiiden yang benci terhadap Islam itu. (af/tm)

 


latestnews

View Full Version