View Full Version
Jum'at, 06 Jul 2012

TV Wanita Mesir : Semua Penyiarnya Mengenakan Cadar

Saluran satelit pertama Mesir yang sepenuhnya dikelola oleh wanita mengenakan 'niqab' (penutup wajah penuh), rencanya  akan diluncurkan pada 20 Juli, yang akan menandai dengan hari pertama bulan Ramadhan, ungkap sebuah harian Mesir, Kamis.

Semua pekerja di saluran TV yang baru - bernama Maria - serta para tamu yang menjadi host dalam program-programnya semua wanita, dan  mengenakan 'niqab', menurut Safaa al-Refaie, yang bertanggung jawab saluran TV itu.

"Niqab adalah garis merah yang tidak bisa dilanggara," ujar Refaie seperti dikutip oleh harian al-Ahram. Refaie menolak untuk mengungkapkan sumber pendanaan saluran.

Maria adalah nama dari salah satu (saw) isteri Nabi Muhammad, seorang Koptik Mesir. Sebagian besar program saluran baru akan fokus pada agama dan kehidupan keluarga. "Pesan kami akan diarahkan pada Muslimah, mengajar mereka tentang Sunnah  Nabi Muhammad Saw," kata Refaie.

Saluran ini dibuka "untuk mendapatkan kembali martabat perempuan dalam niqab yang telah diharamkan,  dan banyak perempuan yang menggunakna niqab kemudian dipecat dari pekerjaan mereka selama beberapa dekade terakhir," kata Refaie al-Ahram.

Jilbab (jilbab), yang umum di Mesir, dilarang digunakan tampil dalam  TV Mesir selama era mantan Presiden Hosni Mubarak. Presenter perempuan tidak diperbolehkan muncul di layar dengan jilbab jilbab.

Sementara itu, saluran baru Maria digambarkan sebagai "bentuk yang sah dari kebebasan berpendapat dan berekspresi" ungkap aktivis hak Negad al-Boraie
Ia dikutip oleh Mesir Independen yang mengatakan bahwa pembatasan wanita meluncurkan dari program Maria "bukanlah bentuk diskriminasi."

Masyarakat Mesir harus terbuka untuk semua ide dan tidak boleh menghakimi warga negara sesuai dengan apa yang mereka kenakan, tapi apa yang mereka katakan, tambahnya.

"Melindungi kebebasan berekspresi dan berpendapat membutuhkan membuat ruang untuk perempuan dalam niqab yang meluncurkan saluran mereka sendiri, dan mereka yang percaya pada ide-ide lain," katanya kepada harian Mesir.

Di Mesir semenjak adanya kebebasan berekspresi, dan kemenangan kaum Islamis, sekarang mereka menampakkan usaha-usaha yang serius ingin menegakkan prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan. Ini merupakan kelanjutan dari buah Revolusi, yang berhasil menumbangkan rezim Mubarak.

Negara Mesir sekarang diperintah oleh seorang presiden Islam, Muhammad Mursi, yang memiliki akar dalam kelompok Ikhwanul Muslimin, yang dilarang di bawah Mubarak. mhd


latestnews

View Full Version