View Full Version
Rabu, 08 Sep 2010

Malam Lebaran, Polres Jepara Razia Takbir Keliling Sambil Dangdutan

Jepara (voa-islam.com) -Mengumandangkan takbir di malam Hari Raya Iedul Fitri disertai dengan keliling kampung mungkin sudah menjadi tradisi  umat Islam di Indonesia. Bahkan beberapa tahun terakhir ini, takbir keliling banyak yang menggunakan mobil bak terbuka dan melibatkan peserta yang banyak. Fasilitas yang dibawapun beragam. Seperti pengeras suara, bahkan sound system yang besar layaknya akan menggelar pertunjukan konser.

Itulah yang saat ini tengah diantisipasi semua kalangan. Di mana beberapa tahun terakhir ini di Jepara, setiap ada takbir keliling, ada beberapa kelompok takbiran yang sengaja membawa kaset dangdut atau musik di luar lantunan takbir.

Bahkan, dalam takbiran tahun lalu, polisi menemukan sejumlah botol minuman keras (miras) yang dibawa dalam mobil yang mengangkut kelompok takbiran tersebut. Oleh karenanya, tahun ini Polres Jepara berjanji akan menindak tegas bagi kelompok takbiran yang ketahuan membawa kaset dangdut atau musik lain di luar lantunan takbir dan membawa miras.

...Masak, takbiran bawa kaset keong racun. Itukan, sudah tidak benar," katanya...

Kapolres Jepara AKBP Kamdani menegaskan jika pihaknya akan melakukan sweeping bagi kelompok takbiran yang membunyikan musik selain lantunan takbir. Ataupun yang membawa miras. "Melihat pengalaman tahun lalu, tahun ini kami akan lakukan pemeriksaan terhadap semua kelompok takbiran, agar tidak terjadi pelanggaran. Masak, takbiran bawa kaset keong racun. Itukan, sudah tidak benar," katanya.

Menurut Kamdani, pemeriksaan terhadap kelompok takbiran itu akan dilakukan di setiap pangkalan dari mana mereka berangkat. "Sehingga sebelum terjadi pelanggaran di jalan, aparat sudah bertindak," ujarnya.

Hal senada dikatakan Bupati Jepara H Hendro Martojo. Dia mengatakan jika pihaknya berharap terhadap tokoh-tokoh agama di Jepara, untuk bisa mengantisipasi persoalan ini. "Ambil langkah efektif untuk mengantisipasi kelompok takbiran yang membawa barang-barang selain keperluan untuk takbiran. Ini juga menuntut peran ulama setempat. Sebelum kelompok takbiran ini berangkat, mestinya ada pengarahan oleh ulama-ulama di sekitarnya," katanya.

Terpisah, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cabang Jepara Mashudi, mengatakan bahwa MUI mendukung sikap tegas kepolisian yang akan melakukan penertiban kelompok takbir keliling. "Memang harus ditertibkan. Tidak hanya soal kaset dangdutnya, namun alat-alat musik yang berlebihan dan tidak sesuai tradisi Islam itu juga harus ditertibkan," ujarnya.

Menurut Mashudi, makna dari takbiran adalah untuk mengagungkan Allah, mengucapkan kalimat syahadat, dan ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta. Namun jika dilakukan dengan tidak baik, maka juga tidak benar. "Apalagi jika sudah dicampur dengan sesuatu yang maksiat, malah akan membuat citra takbiran menjadi jelek," imbuhnya.

Tempat Wisata Juga Dipantau

Sementara itu, pada malam takbiran, selain pemantauan dilakukan pada masyarakat yang melakukan takbir keliling, Pemantauan juga dilakukan di tempat-tempat wisata seperti Pantai Bandengan, Pantai Kartini, Pantai Teluk Awur, dan beberapa tempat wisata lainnya.

..."Kami akan mengantisipasi agar tempat-tempat wisata tersebut tidak digunakan untuk hal yang negatif ketika malam perayaan Lebaran umat muslim ini...

Hal ini mengingat setelah masyarakat, terutamanya para remaja yang melakukan takbiran, biasanya pergi ke tempat wisata. "Kami akan mengantisipasi agar tempat-tempat wisata tersebut tidak digunakan untuk hal yang negatif ketika malam perayaan Lebaran umat muslim ini. Karena hal negatif seperti berduaan dan pesta minuman keras bisa saja terjadi di tempat-tempat sepi maupun wisata pada malam takbiran," jelas Kasi Pembinaan Operasi Penegakan Peraturan Daerah pada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Suprayitno kemarin (6/9).

Selain dilakukan pemantauan pada tempat-tempat wisata, Prayitno mengungkapkan jika pihaknya juga akan melakukan patroli keliling. Patroli ini bertujuan agar keamanan pada malam takbiran bisa terkendali. Karena pada saat ramainya malam takbir, beberapa oknum memanfaatkan untuk menjalankan aksi kriminalnya. "Kami juga akan melakukan pantauan patroli di daerah yang rawan terjadi kriminal dan tempat-tempat umum lainya," tegasnya.

Patroli juga tidak hanya dilakukan pada malam takbir. Pada paginya Satpol PP akan melakukan pengamanan salat Idul Iftri. Pengaman tersebut dilakukan bersama oraganisasi masyarakat. Beberapa daerah yang akan menjadi lokas pengamanan di antaranya adalah Masjid Agung Jepara, Jobo Kuto, dan Saripan.

Selain pengaman pada saat salat Idul Fitri, juga dilakukan pengamanan pada rumah-rumah yang ditinggal penghuninya salat. "Ini dilakukan karena saat rumah ditinggalkan penghuninya, para pelaku kriminal mulai melakukan aksi," kata Prayitno.

Untuk pengamanan sebelum dan sesudah Lebaran, Satpol PP mengerahkan sekitar 30 personel. Mereka akan ditugaskan sesuai dengan tugasnya, seperti patroli dan penjagaan pada tempat umum. "Agar lebih efektif, kami akan melakukan kerja sama dengan pihak kepolisian," imbuhnya. (Ibnudzar/jpo)


latestnews

View Full Version