View Full Version
Ahad, 10 Jul 2011

Polisi Ngawur, Sudah Dihajar Babak Belur Ternyata Salah Tangkap

BATAM (voa-islam.com) – Polisi diduga telah melakukan salah tangkap dalam menyelesaikan pengusutan kasus pembunuhan Putri Mega Umboh, istri salah seorang Perwira di Polda Kepulauan Riau.

Sebelunmnya polisi sempat mengamankan 9 orang, dan 7 di antaranya merupakan sekuriti Perumahan Anggrek Mas 3, Batam. Namun, dalam perkembangan, jumlah tersangka kini menyusut menjadi hanya 7 orang saja, karena 2 dari 7 sekuriti dinyatakan belum terbukti menjadi tersangka, meski tetap diamankan.

Dari informasi yang dihimpun, meski sudah memastikan jumlah tersangka hanya 7 orang, namun hingga kini polisi masih mengurung 8 orang, salah satu di antaranya merupakan korban salah tangkap yang babak belur saat pemeriksaan.

"Ada salah satu korban salah tangkap di antara ketujuh tersangka," seperti dikutip inilah.com dari batamtoday, Sabtu 9 Juli 2011.

Menurut sumber, korban salah tangkap yang sebelumnya disinyalir menjadi pelaku pembunuhan Putri Mega Umboh, kini masih dalam perawatan di dalam tahanan. Korban salah tangkap, yang belum diketahui identitasnya itu juga diberikan konseling dengan mendatangkan seorang ustadz ke tahanan.

"Saat ini korban salah tangkap masih dalam tahap perobatan di Tahanan Polda, karena sekujur tubuhnya babak belur akibat dipukul polisi saat memintai pengakuannya ikut dalam pembunuhan Putri Mega," ujar sumber menceritakan.

Sementara itu, Lena (30), istri dari Dodo (35) –salah satu sekuriti yang diamankan polisi, mengaku hingga kini tidak dapat ijin membesuk. Wanita paruh baya ini curiga ada sesuatu yang ditutupi polisi tentang bagaimana keadaan suaminya di dalam tahanan.

"Kalau memang suami saya ikut dalam pembunuhan, seperti apa yang dikatakan oleh polisi maupun pemberitaan di media masa selama ini, saya terima. Tapi kalau tidak terlibat, tolong keluarkan suami saya. Kami sekeluarga sudah rindu akan sosoknya yang baik dan perhatian sama keluarganya sendiri," ucap Lena dengan mata berkaca-kaca.[taz/inl]


latestnews

View Full Version