JAKARTA (voa-islam.com) - Berkenaan dengan pembunuhan brutal yang dilakukan oleh Densus 88 terhadap sejumlah pemuda Muslim di Makasar dan Bima pada tanggal 4 -5 Januari 2013, Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) mengutuk tindakan tersebut.
Hal itu disampaikan Direktur JAT Media Center (JMC) ustadz Son Hadi saat membacakan press release di sela-sela bedah buku Tadzkiroh II, yang ditulis ustadz Abu Bakar Ba’asyir dari balik terali besi.
“Mengutuk dan memprotes keras atas pembunuhan yang dilakukan Densus 88 terhadap 7 orang muslim di Makasar dan Bima dengan alasan mereka hanya terduga teroris. Namum yang jelas mereka adalah seorang muslim dan yang lebih memprihatinkan 2 (dua) orang dibunuh di teras Masjid Nur Alfiah RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar di hari Jumat 4 Januari 2013,” tuturnya di hadapan ratusan orang hadir dalam bedah buku tersebut, di Taman Ismail Marzuki, Ahad (6/1/2013).
...Ya Allah mereka telah membunuh hamba-hambaMU dengan brutal dan keji, maka hancurkanlah dan azablah mereka dengan azabMU yang pedih...
Selanjutnya, JAT meminta kepada semua pihak yang berkompeten seperti Komnas HAM agar mengusut tuntas kasus tersebut.
“Tindakan pembunuhan yang dilakukan oleh Densus tersebut merupakan tindakan extra judicial killing dan masuk pelanggaran HAM berat, maka kami mendesak kepada pihak yang berkompenten baik internal POLRI maupun Komnas HAM untuk serius mengusut tuntas kasus ini, karena hal ini sangat mencederai nilai-nilai agama dan kemanusian. Kami mendesak segera dibentuk TPF (Tim Pencari Fakta ) yang independen dan transparan untuk mengungkap kasus pembunuhan ini,” tegasnya.
Selain itu, JAT juga mengajak kepada Ulama, Kyai dan seluruh elemen umat Islam untuk mewaspadai akan adanya gerakan anti Islam yang menunggangi institusi POLRI (Densus 88) untuk memerangi Islam dan umat Islam dengan dalih perang terhadap terorisme.
Dalam penutup pembacaan press release tersebut, ustadz Son Hadi mengakhirinya dengan doa yang diaminkan seluruh hadirin.
“Ya Allah mereka telah membunuh hamba-hambaMU dengan brutal dan keji, maka hancurkanlah dan azablah mereka dengan azabMU yang pedih, wa makkaru makarallah wallahu khoirul maakirin,” tutupnya. [Ahmed Widad]