JAKARTA (voa-islam.com) – Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, belakangan menjadi sorotan. Penertiban PKL yang digagas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) beserta Wakilnya Basuki T Purnama ( Ahok ) untuk mengurangi kemacetan di Jakarta mendapat dukungan dari berbagai kalangan.
Pasca lebaran tiga hari, Ahad (11/8) ratusan petugas gabungan melakukan penertiban terhadap ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) sekitar Tanah Abang yang selama ini menjadi biang keladi kemacetan. Penertiban berjalan tanpa ada perlawanan. Usai penertiban, Tanah Abang tak lagi semrawut dengan lapak PKL. Arus lalu lintas pun lancar. Sementara itu, pedagang kaki lima akan ditampung di Blok G Tanah Abang.
Selain melakukan penertiban PKL, kini Jokowi - Ahok masih mempunyai pekerjaan rumah lainnya untuk melakukan pembenahan di kawasan Tanah Abang. Tidak jauh dari Stasiun Tanah Abang, tempat prostitusi kelas teri yang biasa disebut Bongkaran masih saja beroperasi hingga saat ini.
Bongkaran Ditertibkan?
Sangat disayangkan jika PKL diteribkan, tempat esek-esek di pinggiran rel kereta api Tanah Abang yang dikenal dengan nama Bongkaran tetap dibiarkan. Menurut pengakuan warga, lokalisasi ini hanya berhenti ketika petugas melakukan razia.
Sebetulnya, berbagai upaya untuk melakukan penertiban tempat prostitusi ini sudah sering dilakukan oleh pemprov DKI Jakarta sebelum kepemimpinan Jokowi. Bongkaran sepertinya tetap menjadi icon Tanah Abang.
Seperti diketahui, kawasan Bongkaran awalnya hanya sebuah tempat lokalisasi biasa dan dihuni oleh beberapa wanita penghibur saja. Lama-lama banyak wanita pendatang yang mangkal. Kemudian membangun warung remang-remang di pinggir rel, dan hingga kini jadi kawasan transaksi sahwat.
Penertiban tempat lokalisasi ini sudah berkali-kali dilakukan sejak tahun 80-an. Meskipun sering dilakukan pembongkaran, namun tetap saja kawasan tersebut kembali kumuh dengan banyak hunian liar.
Di pinggiran Kanal Banjir Barat dari dulu sering dibongkar, tapi dibangun lagi. Begitu terus sampai beberapa tahun. Kawasan hiburan malam itu telah dilindungi oleh beberapa preman yang bergantung di lahan milik PT KAI ini. Menurutnya, mereka pun siap pasang badan jika memang ada yang mencoba merelokasi.
Kita berharap, Jokowi dan Ahok memiliki komitmen untuk segera menertibkan kawasan Bongkaran yang selama ini dikenal sebagai tempat prostitusi di Tanah Abang. [desastian]