MEDAN (voa-islam.com) - Ketua Badan Pemenangan Provinsi Sumatera Utara, Prabowo-Sandi, Gus Irawan Pasaribu, menyebutkan quick count yang disampaikan melalui media tidak benar dan abal-abal. Karena, fakta di lapangan jauh berbeda dengan data yang diperoleh pihaknya.
"Saya mau katakan quick count yang tampil di banyak media itu adalah abal-abal. Karena di dalam posisi quick count itu, Sumut diberi kode basis merah dan dinyatakan 02 kalah," sebut Gus Irawan kepada wartawan di Medan, Jumat 19 April 2019.
Ketua Komisi VII DPR RI itu mengungkapkan, Sumut memiliki 42.649 TPS. Pihak Prabowo-Sandi sudah mengumpulkan formulir C1 keseluruhannya. Paslon nomor urut 02 memperoleh suara hampir 60 persen dan menang telak dari paslon nomor urut 01.
"Fakta yang sudah kami himpun melalui bukan sekedar QC, hanya 2.000 sampel. Saya ngak tahu berapa sampel mereka untuk Sumut. Dari awal, kami optimis menang dan ternyata dari real count ternyata 02 menang di Sumut," jelas politisi Partai Gerindra itu.
Ditambahkan Gus Irawan, hasil quick count di media terbantahkan dan tidak sesuai dengan data di lapangan dari hasil real count yang mereka lakukan berdasarkan formulir C1.
"Artinya itu membantahkan quick count dari banyak lembaga-lembaga survei dan angkanya jauh ada di dalam quick count Sumatera Utara di sebut hanya mendapatkan 42,38 persen (Prabowo-Sandi) kalah telak. Ternyata kami dari real count dari data data disetiap TPS, C1-nya. Bahwa Sumut 02 Menang," kata Gus Irawan .
Dengan peroleh suara Prabowo-Sandi sesuai dengan Formulir C1. Gus Irawan mengatakan data tersebut dilakukan secera bertahap dengan pengumpulan data dari seluruh TPS di Sumut. Kemudian, ditabulasi peroleh suara yang didapatkan melalui saksi-saksi di TPS dan relawan Prabowo-Sandi.
"Kami tidak pakai sempel. Kami ada data asli presantesnya hampir 60 persen (Perolehan suara untuk Probowo-Sandi di Sumut)," kata Gus Irawan.[viva/fq/voa-islam.com]