LONDON (voa-islam.com) - Kedutaan Besar RI di Moskow, Rusia, telah menyelesaikan penghitungan suara pemilihan Umum serentak 2019. Penghitungan surat suara yang berlangsung tanggal 17 April dari pukul sembilan pagi hingga jam enam sore disaksikan Dubes Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M Wahid Supriyadi, staf KBRI Moskow dan sebagian warga masyarakat Indonesia berdomisili di Moskow dan sekitarnya.
Seperti dilansir ANTARA, Kamis (18/4/2019), Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Adiguna Wijaya, mengatakan, kegiatan penghitungan suara juga disiarkan melalui situs internet Youtube.
Dubes Wahid mengapresiasi atas kerja keras PPLN dan KPPSLN Moskow dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan Pemilu 2019.
“Saya juga mengapresiasi partisipasi warga Indonesia di Rusia yang antusias dan tertib menyalurkan hak suara mereka pada Pemilu 2019 dan penghitungan suara," ujar Dubes Wahid.
Dari hasil penghitungan diketahui pasangan Capres-Cawapres 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin menang dengan 404 suara (71,4 persen), terdiri dari 272 suara dari TPSLN dan 132 suara melalui pos.
Sementara pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno hanya memperoleh 149 suara (26,3 persen) yang terdiri dari 91 suara TPSLN dan 58 suara melalui pos. Terdapat 13 surat suara tidak sah (2,3 persen) yang terdiri dari 7 surat suara TPSLN dan 6 surat suara dari pos.
Jumlah keseluruhan surat suara yang diterima PPLN Moskow adalah 566, terdiri dari 370 surat suara TPSLN dan 196 surat suara pos. Tingkat partisipasi warga Indonesia di Rusia pada pemilu kali ini cukup tinggi yaitu 63,5 persen yang hadir di TPSLN dan melalui pos 38,2 persen.
Selain dikuasai Jokowi-Ma'ruf untuk Pilpres, Pileg di Rusia dimenangkan partai pendatang baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Caleg PSI, Tsamara Amany mendapat suara terbanyak dan unggul dari seluruh caleg Pemilu Legislatif 2019. T
Tsamara berhasil meraih 58 suara. Sedangkan Caleg PKS, Hidayat Nur Wahid memperoleh 39 suara dan politisi PDI-P Eriko Sotarduga mendapatkan 25 suara. Namun, meski mendapat suara terbanyak di Rusia, Tsamara tidak dapat lolos ke Senayan. Alasannya PSI menurut survei hitung cepat tidak akan melalui ambang batas bawah parlemen.[fq/voa-islam.com]