JAKARTA (voa-islam.com)--Anggota Komisi VIII DPR RI, Bukhori Yusuf, menyatakan pendekatan agama adalah alternatif yang perlu ditempuh masyarakat Indonesia untuk mendukung upaya medis maupun upaya sosial (physical distancing) dalam merespon wabah Covid-19.
Bukhori mengaku langkah tersebut penting dan mendesak untuk diambil mengingat sampai hari ini angka kasus maupun kematian pasien tidak menunjukan penurunan bahkan cenderung meningkat.
“Islam mengajarkan penganutnya untuk melihat dan merespon masalah dengan mempertimbangkan pendekatan materiel dan nonmateriel. Dalam konteks penanganan Covid-19, pendekatan materiel tersebut berupa upaya medis dan sosial sedangkan pendekatan nonmateriel bisa berupa doa,” ujar Bukhori di Jakarta, Jumat (27/3/2020).
Politisi PKS ini mencontohkan bagaimana upaya materiel yang dilakukan Nabi Muhammad SAW ketika menghadapi wabah berdasarkan hadis yang diriwayatkan Bukhari. Dalam hadis tersebut, lanjutnya, Nabi Muhammad melarang siapapun untuk memasuki suatu wilayah ketika terjadi wabah.
Begitupun sebaliknya, ketika wabah tersebut sedang terjadi di wilayah individu yang bersangkutan, maka ia dilarang meninggalkan wilayah tersebut. Dalam konteks kekinian langkah tersebut dikenal dengan istilah karantina atau isolasi.
Lebih lanjut, Bukhori juga mencontohkan bagaimana upaya nonmateriel yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW melalui doa memohon perlindungan dari wabah penyakit. Dalam doa tersebut kita meminta kepada Allah untuk berlindung dari penyakit belang, gila, lepra, dan buruknya segala macam penyakit.
“Jika kita mencermati sejarah, tepatnya bagaimana respon yang ditunjukan Nabi Muhammad kala itu, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Islam mendorong penganutnya menjadi pribadi yang rasional dan bertawakal. Artinya, selain mengedepankan tindakan sosial maupun medis dalam merespon wabah ini, kita juga perlu mendorong tindakan spiritual melalui mobilisasi doa secara masif dalam format doa kebangsaan,” jelas Bukhori.
Politisi asal Jepara ini juga menyinggung agar doa kebangsaan ini dipelopori oleh para pemimpin bangsa mengingat Wakil Presiden Indonesia adalah seorang ulama. Ia menambahkan, pada kondisi kritis ini ulama memainkan peran krusial untuk mendorong masyarakat melakukan tindakan amar ma’ruf dan nahi munkar seraya meminta kepada Allah agar dengan kuasa-Nya membawa bangsa ini berhasil melalui ujian wabah Covid-19.* [Ril/Syaf/voa-islam.com]