JAKARTA (voa-islam.com)--Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sering dilabeli sebagai sosok yang intoleran, radikal, dan dekat dengan teroris oleh kelompok yang membenci dan menganggapnya sebagai rival. Upaya penggiringan opini tersebut semata untuk menjatuhkan Anies terlebih mendekati masa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, hal itu tidak akan menurunkan elektabilitas Anies sebagai calon presiden potensial.
“Anies dituduh intoleran radikal itu sebenarnya tidak masuk akal. Karena Anies itu besar lama menimba ilmu di Amerika,” kata Ujang Senin (15/8/2022).
Menurut Ujang, serangan seperti itu tidak akan dipercaya oleh masyarakat, baik pendukung ataupun masyarakat awam sekalipun. Terlebih, kata dia, latar belakang Anies yang notabene pernah menjadi kader salah satu organisasi mahasiswa Islam terbesar di Indonesia.
“Anies itu HMI, di HMI itu enggak ada cerita radikal. HMI itu berada di tengah, moderat. Jadi tidak mungkin mempan isu-isu itu buat Anies,” ujarnya.
Ujang menekankan, selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sendiri tidak pernah terseret ataupun mengeluarkan kebijakan kontroversial terkait agama.
“Karena ini soal politik saja jadi ditarik-tarik. Karena Anies pernah didukung kelompok FPI maka seolah-olah Anies ter-framing oleh kelompok radikal. Padahal itu tidak begitu,” tuturnya.*